Kini Giliran Zulfikar Akbar Dan Topskor Rasakan Akibatnya
Sari Roti, Traveloka, Indosat dan kini wartawan Harian Olahraga Top Skor, yang mencari problem dengan ummat Muslim.
Sebuah tagar #BoikotTopSkor menggema sampai menjadi trendingtaufik topik Twitter nomor satu regional Indonesia, buntut dari cuitan salah satu jurnalis harian olahraga Topskor, Zulfikar Akbar.
Cuitan tersebut bernada fitnah pada salah satu ulama kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS), Zulfikar berkata bahwa hasil dakwah yang dilakukan UAS melahirkan umat yang beringas.
“Jadi@ustabdulsomad jikalau ditanya knp negara spt Hongkong menolak Anda krn memang terbukti hasil dakwah Anda selama ini telah melahirkan umat yang beringas”. tulis akun @Zoelfick yang kemudian dihapus.
Zulfikar sempat mencuit beberapa kali wacana Ustadz Abdul Somad yang ditolak dan dipulangkan ke Indonesia ketika mendarat di bandara Hong Kong.
Ada netizen yang membela dan menganggapnya sebagai suatu kritikan pada Ustadz Abdul Somad, namun lebih banyak didominasi Warganet melihatnya sebagai sebuah hinaan terhadap ulama.
"Mungkin beliau bete nebak skor mulu, nyoba bikin framing banyaomong ulama biar tenar, akhirnya #BoikotTopskor." kata akun @bagasherlamba14
Tak lama, Zulfikar lewat akunnya pribadi meminta maaf dan mendapatkan status pemecatan yang diberikan oleh Pemimpin Redaksi Topskor, Yusuf Kurniawan.
Hehehe... Cuitan-mu sanggup membuatmu kehilangan pekerjaan, jangan main-main dengan umat Muslim. Satu dari kami, ingin mengunggah cuitan Zoelfick bulan Oktober kemudian yang menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang ternyata mengarah balik ke dirinya sendiri.
Awalnya sih bingung, siapa Zulfikar ini? Ah ternyata cuma wartawan pro Ahok yang kerap menyindir ulama lewat akunnya, memang sudah jadi ciri khas para pendukung Rezim Panik kalau menghina islam dan ulama.
Akun Twitternya punya lencana (badge) verifikasi centang biru, ah tapi itu sudah sanggup dibeli kok lewat TwitterID tiba saja ke kantornya hehe atau cukup siapkan $850 dan kau sudah sanggup punya akun verified. Wuih, gengsi ya.
Unik memang, lebih banyak didominasi jurnalis media yang pro rezim panik penjual aset negara ini terkesan melaksanakan kampanye melawan Muslim.
Ditambah belakangan kaum LGBT menang di Mahkamah Konstitusi (berita BBC Indonesia pertengahan Desember), masa depan NKRI semakin terancam.
Jangan mentang-mentang berkuasa, seenak jidat melawan dan menindas segala yang mereka mau. Yah, kami berharap di 2019, negara ini punya presiden gres benar-benar 'kerja' dan kebijakan tidak berpihak kapitalisme.
Kini Zulfikar Akbar dan TopSkor sudah rasakan akibatnya, beberapa perusahaan besar lain juga sebelumnya terkena imbas, ini dampak kalau merekrut pegawai cuma dilihat dari gelar dan ijazah, hehehe.
Sebuah tagar #BoikotTopSkor menggema sampai menjadi trending
Cuitan tersebut bernada fitnah pada salah satu ulama kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS), Zulfikar berkata bahwa hasil dakwah yang dilakukan UAS melahirkan umat yang beringas.
“Jadi@ustabdulsomad jikalau ditanya knp negara spt Hongkong menolak Anda krn memang terbukti hasil dakwah Anda selama ini telah melahirkan umat yang beringas”. tulis akun @Zoelfick yang kemudian dihapus.
Zulfikar sempat mencuit beberapa kali wacana Ustadz Abdul Somad yang ditolak dan dipulangkan ke Indonesia ketika mendarat di bandara Hong Kong.
Ada netizen yang membela dan menganggapnya sebagai suatu kritikan pada Ustadz Abdul Somad, namun lebih banyak didominasi Warganet melihatnya sebagai sebuah hinaan terhadap ulama.
"Mungkin beliau bete nebak skor mulu, nyoba bikin framing banyaomong ulama biar tenar, akhirnya #BoikotTopskor." kata akun @bagasherlamba14
Atas cuitan itu, Harian Top Skor lewat akun Twitter mengeluarkan pernyataan atas pemecatan Zulfikar Akbar dari pekerjaannya.“Terhitung mulai hari ini, Selasa (26/12), administrasi TopSkor telah memutuskan hubungan kerja dengan Zulfikar Akbar @zoelfick. Maka sjk ketika ini segala acara yg dilakukan oleh sdr Zulfikar bukan lagi jadi tgg jwb institusi TopSkor. Wassalam”
Tak lama, Zulfikar lewat akunnya pribadi meminta maaf dan mendapatkan status pemecatan yang diberikan oleh Pemimpin Redaksi Topskor, Yusuf Kurniawan.
Hehehe... Cuitan-mu sanggup membuatmu kehilangan pekerjaan, jangan main-main dengan umat Muslim. Satu dari kami, ingin mengunggah cuitan Zoelfick bulan Oktober kemudian yang menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang ternyata mengarah balik ke dirinya sendiri.
Awalnya sih bingung, siapa Zulfikar ini? Ah ternyata cuma wartawan pro Ahok yang kerap menyindir ulama lewat akunnya, memang sudah jadi ciri khas para pendukung Rezim Panik kalau menghina islam dan ulama.
Akun Twitternya punya lencana (badge) verifikasi centang biru, ah tapi itu sudah sanggup dibeli kok lewat TwitterID tiba saja ke kantornya hehe atau cukup siapkan $850 dan kau sudah sanggup punya akun verified. Wuih, gengsi ya.
Unik memang, lebih banyak didominasi jurnalis media yang pro rezim panik penjual aset negara ini terkesan melaksanakan kampanye melawan Muslim.
Ditambah belakangan kaum LGBT menang di Mahkamah Konstitusi (berita BBC Indonesia pertengahan Desember), masa depan NKRI semakin terancam.
Jangan mentang-mentang berkuasa, seenak jidat melawan dan menindas segala yang mereka mau. Yah, kami berharap di 2019, negara ini punya presiden gres benar-benar 'kerja' dan kebijakan tidak berpihak kapitalisme.
Kini Zulfikar Akbar dan TopSkor sudah rasakan akibatnya, beberapa perusahaan besar lain juga sebelumnya terkena imbas, ini dampak kalau merekrut pegawai cuma dilihat dari gelar dan ijazah, hehehe.
Post a Comment for "Kini Giliran Zulfikar Akbar Dan Topskor Rasakan Akibatnya"